Terakhir kali
berkumpul dengan mereka adalah dua tahun silam. Kali ini waktu kembali
mempertemukan kami di acara “Buber Angkatan Akselerasi” Smansa Klaten. Sungguh
nostalgia rasanya bisa menginjakkan kaki di tempat yang dulu sempat menjadi
rumah kedua yang dikunjungi nyaris setiap hari, dan kini telah banyak berubah
karena renovasi.
Kami adalah
angkatan Aksel V, yang rasanya belum lama menjadi panitia penyelenggara buber
tahunan seperti ini, namun kali ini penyelenggaranya adalah adik-adik kami dari
Aksel X, waktu berlalu sungguh cepat ya. Salut rasanya melihat jerih payah
mereka mengemas acara sedemikian menarik karena perjuangan mengumpulkan
angkatan I s/d X tidaklah mudah.
Hidangan snack
dan minuman mulai tersaji tepat sebelum adzan berkumandang, dilanjutkan dengan
hidangan pembuka, menu utama, serta desert yang sungguh menggugah selera. Bincang
dan tawa sudah pasti menyemarakkan seisi Aula Smansa, aku rindu dengan mereka,
sahabat seperjuangan dengan berbagai suka duka. Meskipun beberapa sudah cukup
bahkan sering kutemui seperti Widowati dan Devi, tapi moment ini tetap terasa
spesial dengan wajah-wajah yang sudah lama tidak bersua. Satu persatu
berdatangan, satu persatu pula memori yang terekam seolah terputar kembali,
tatapan itu, tawa canda yang membawa aku kembali ke masa empat tahun silam.
Sampai pada titik aku melihat sosoknya hadir, memori terbesar seolah
menghipnotis dalam beberapa detik, namun sanggup aku kuasai karena memang sudah
lama sejak kejadian itu berlangsung. Melihatnya bersama seseorang yang lain,
yang mungkin pernah aku merasakan hal itu pula. Senyum dan tatapan saat bertemu
isyarat seorang teman lama, tapi itu tak lagi menyayat seperti dua tahun silam.
Hidup memang kadang memiliki persimpangan dimana kita bisa bertemu seorang
teman dan sahabat. Namun persimpangan itu tak lain hanya sebuah singgungan yang
pada akhirnya akan menemukan jalan lurusnya menuju tujuan masing-masing.
Di acara puncak
sekaligus penutup kami menyalakan lampion untuk diterbangkan secara bersama di
lapangan Smansa. Aku menghidupkannya bersama Sahabatku Devi dan teman-teman
lainnya, ketika parafin lampion telah terbakar, dengan susah payah kami
menunggunya mengembang untuk siap terbang. Harapan dan asa yang pernah terpahat
padamu, wahai masa SMA-ku yang tak lekang oleh waktu, akan melambung indah,
cepat dan penuh kepastian seiring lampion kami yang melambung tinggi ke langit
malam. Selamat Tinggal :)
0 comments:
Posting Komentar