Pages

Ads 468x60px

Labels

Total Tayangan Halaman

Rabu, 14 Agustus 2013

Resep Sup Cream Jagung


“Simple Hommade by Devia”

Untuk 4 – 5 porsi mangkuk kecil














Bahan:
  • Jagung                                     1 buah
  • Wortel                                     ½ buah
  • Daging ayam                           sesuai selera
  • Telur                                        1 butir
  • Daun seledri                            1 helai

Bumbu:
  • Bawang putih                          1 siung
  • Bawang merah                        1 siung
  • Merica bubuk                          secukupnya
  • Susu bubuk plain                     ¾ sdm
  • Garam                                     secukupnya
  • Gula                                        secukupnya
  • Kaldu ayam (bila ada)             5 sdm
  • Tepung maizena                      2 sdm

Cara membuat:
  • Potong halus bawang merang dan bawang putih, goreng dengan sedikit minyak hingga berbau harum
  • Masukkan daging ayam yang dipotong dadu/ disuwir kecil-kecil secukupnya untuk memantapkan rasa
  • Masukkan air 300 ml dan air kaldu lalu aduk rata
  • Tambahkan susu, garam dan gula secukupnya
  • Masukkan jagung yang diserut dan jagung yang dipotong dadu kecil-kecil setelah sebelumnya direbus dalam air yang ditambahkan garam dan gula hingga matang.
  • Segera masukkan telur yang telah dikocok kedalam wajan sambil diaduk perlahan
  • Tambahkan daun seledri dan merica bubuk
  • Sebagai sentuhan akhir masukkan larutan tepung maizena hingga sup mengental
  • Sajikan panas-panas, dijamin nikmat.

Sabtu, 10 Agustus 2013

Sahabat, Ingat Janji Kita

Aku masih sangat ingat bagaimana waktu mendekatkan persahabatan kita.
Saat kau pertama kali bersepeda kerumahku dan memanggil namaku.
Suara khas anak-anak melengkapi hari-hari kita, saat di Sekolah Dasar dulu.

Aku masih ingat ketika pertama kali kau mengungkapkan isi hatimu padaku.
Begitu pula diriku, ditengah riuhnya ruang kelas hanya milik percakapan kita.
Kita nyaris terhenyak ketika orang yang kita taksir berinisial sama dan merupakan saudara.

Apa kau masih ingat?
Kemanapun kita selalu bersama bahkan hingga memakai rok biru tua itu.
Beberapa orang memanggil kita kembar, dan kita hanya membalas dengan tertawa lucu.
Rumahmu sudah sangat biasa menjadi kunjunganku, begitu pula dengan rumahku.

Ingatkah kau hal yang mulai menjauhkan kita?
Kurasa kita mulai menemukan kesibukan masing-masing dengan cara yang lain.
Namun ada satu hal yang tetap membuat kita dekat,
Karena kita selalu belajar matematika bersama disamping rumahmu.

Kau yang jelita, dengan segudang teman dan pujangga yang mengharapmu.
Kadang membuatku iri dan terheran ketika kau sering merasa minder, kau tahu kau lebih dari itu?
Namun aku tertegun ketika suatu hari kau ucapkan,
Satu kata yang bisa melukiskanku adalah kata “Perfect”, “Aku iri padamu”.

Kita beranjak dewasa, dengan rok abu-abu kau mulai berubah menjadi seorang puteri
Parasmu yang cantik semakin memikat hati siapa saja lelaki yang melihatmu.
Aku mendengar kau akhirnya menemukan lelaki sejatimu sobat.
Saat itu kau bukan lagi menjadi bagian dari hariku, karena kita telah berbeda.

Dan ditengah perbedaan itu ada hal yang mulai mendekaatkan kita lagi?
Ketika saudaramu mendekatiku, dan kau menjadi perantara bagiku.
Aku membayangkan bagaimana bila persahabatan kita suatu saat akan menjadi saudara.
Namun semua bayangan itu sirna tatkala dia bukan menjadi yang terakhir bagiku.

Aku mendahului toga kelulusanmu dengan kelas program percepatan.
Pergaulan kita semakin berbeda, kau mulai jauh dariku sobat.
Empat sekawan kita yang dulu begitu kompak kini tak ada artinya lagi.
Ibarat burung yang lepas dari sangkarnya apakah sudi untuk kembali lagi?

Ketika libur menjelang empat sekawan selalu berkumpul, bersua, bercanda.
Namun tak selalu ada kamu yang hadir melengkapi canda tawa kami bertiga.
Pernah suatu hari kau luangkan waktumu di ritual liburan kita selama satu malam.
Nostalgia kembali utuh hingga waktu yang menetes terasa mengalir.

Indah, namun waktu tak pernah mengatakan masa depan.
Kini kau memilih jalanmu sobat,
Jalan yang selama ini kita tahu dan kita takutkan
Waktu tak akan bisa memutar masanya lagi
Aku tahu perasaanmu, Berat.
Tapi inilah hidup.
Semoga persahabatan ini tak akan pernah berakhir.

Regard, ur childhood’s Best Friend
Dear.

Gondang Winangoen,
    S

eptember, 08 2010




Minggu, 04 Agustus 2013

Lampion Nostalgia




Terakhir kali berkumpul dengan mereka adalah dua tahun silam. Kali ini waktu kembali mempertemukan kami di acara “Buber Angkatan Akselerasi” Smansa Klaten. Sungguh nostalgia rasanya bisa menginjakkan kaki di tempat yang dulu sempat menjadi rumah kedua yang dikunjungi nyaris setiap hari, dan kini telah banyak berubah karena renovasi.
Kami adalah angkatan Aksel V, yang rasanya belum lama menjadi panitia penyelenggara buber tahunan seperti ini, namun kali ini penyelenggaranya adalah adik-adik kami dari Aksel X, waktu berlalu sungguh cepat ya. Salut rasanya melihat jerih payah mereka mengemas acara sedemikian menarik karena perjuangan mengumpulkan angkatan I s/d X tidaklah mudah.
Hidangan snack dan minuman mulai tersaji tepat sebelum adzan berkumandang, dilanjutkan dengan hidangan pembuka, menu utama, serta desert yang sungguh menggugah selera. Bincang dan tawa sudah pasti menyemarakkan seisi Aula Smansa, aku rindu dengan mereka, sahabat seperjuangan dengan berbagai suka duka. Meskipun beberapa sudah cukup bahkan sering kutemui seperti Widowati dan Devi, tapi moment ini tetap terasa spesial dengan wajah-wajah yang sudah lama tidak bersua. Satu persatu berdatangan, satu persatu pula memori yang terekam seolah terputar kembali, tatapan itu, tawa canda yang membawa aku kembali ke masa empat tahun silam. Sampai pada titik aku melihat sosoknya hadir, memori terbesar seolah menghipnotis dalam beberapa detik, namun sanggup aku kuasai karena memang sudah lama sejak kejadian itu berlangsung. Melihatnya bersama seseorang yang lain, yang mungkin pernah aku merasakan hal itu pula. Senyum dan tatapan saat bertemu isyarat seorang teman lama, tapi itu tak lagi menyayat seperti dua tahun silam. Hidup memang kadang memiliki persimpangan dimana kita bisa bertemu seorang teman dan sahabat. Namun persimpangan itu tak lain hanya sebuah singgungan yang pada akhirnya akan menemukan jalan lurusnya menuju tujuan masing-masing.
Di acara puncak sekaligus penutup kami menyalakan lampion untuk diterbangkan secara bersama di lapangan Smansa. Aku menghidupkannya bersama Sahabatku Devi dan teman-teman lainnya, ketika parafin lampion telah terbakar, dengan susah payah kami menunggunya mengembang untuk siap terbang. Harapan dan asa yang pernah terpahat padamu, wahai masa SMA-ku yang tak lekang oleh waktu, akan melambung indah, cepat dan penuh kepastian seiring lampion kami yang melambung tinggi ke langit malam. Selamat Tinggal :)




 

Be my Followers

Follow my Twitter

http://www.dreambingo.co.uk/