Dan masa lalu yang membangun singgasana hati
Dan masa lalu yang membimbing diri
Kearah baik ataupun buruk nampaknya aku sudah tak peduli
Nafas yang telah aku putuskan
Barangkali ini adalah nyawa keduaku, nafas keduaku yang diberikan kesempatan hidup
Mulut terucap beribu janji melayang, terbang, tak berbekas, tak bersalah...
Penantian yang setiti diimbaskan saja, diacuhkan merana terdiam tersakiti
Yang merasa juga tak berbuat apapun, karena sudah tak mempunyai nyali dan hak untuk berucap
Yang melakukan terlebih lagi, acuh dan buang semua ucap tanpa sesal
Tergelintir jatuh bagai hujan alaskan daun talas.....,
Yang tanpa bekas namun tinggalkan dahan patah karena beban yang diberikan terlalu berat
Fana dirimu fana
Dan kau anggap aku tak bernyawa karena aku memang telah mati dari dulu
Hatiku yang mati..