About My College: Kampus Universitas Sebelas Maret
This is my first report for rubik Valuta Megazine
i got information from my first reportase :)
Bagaimana nama UNS bisa dikenal luas oleh publik jika mahasiswanya sendiri justru tidak paham mengenai seluk beluk kampus tercintanya? Kurangnya publikasi, tidak adanya sumber informasi, atau justru karena rendahnya keingintahuan mahasiswa hingga informasi vital yang sederhana mengenai kampusnya saja tidak paham.
Kita tahu bahwa kampus UNS memiliki sejumlah cabang yang tersebar di surakarta dan sekitarnya, namun sangat disayangkan sebagian besar mahasiswanya tidak memiliki informasi lengkap tentang keberadaan kampus-kampus cabang tersebut. Menurut observasi yang dilakukan secara acak, lebih dari 90% koresponden mahasiswa menjawab dengan salah pertanyaan yang diajukan tentang jumlah kampus cabang. 25% mahasiswa menjawab jumlah total kampus UNS kurang dari empat, 8% lainnya menjawab kampus UNS ada empat, 42% atau nyaris separuh mahasiswa menjawab kampus UNS ada 5, sebanyak 17% menjawab jumlah kampus ada enam, sedang hanya 8% yang mampu menjawab dengan benar bahwa kampus UNS ada delapan.
Awalnya memang sulit menemukan informasi tentang kepastian jumlah kampus dan kondisi pembelajaran di kampus-kampus tersebut, hal ini dikarenakan pihak universitas tidak menyediakan sumber informasi yang gamblang tentang hal ini, bahkan bila kita lihat di web resmi UNS tidak ada satu informasipun yang menyebutkan tentang adanya lokasi kampus-kampus cabang. Sumber informasi yang amat minim ini yang menjadi penyebab rendahnya pengetahuan dan keingintahuan mahasiswa terhadap UNS.
Namun kesimpangsiuran tersebut bisa terjawab setelah dilakukan wawancara langsung dengan Pembantu Rektor 1, Prof. Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D. Beliau meluruskan pendapat bahwa jumlah kampus UNS seluruhnya berjumlah delapan, kampus-kampus tersebut antara lain:
Kentingan (Pusat) : FE, FH, FISIP, FKIP, FSSR, FK, FP, FT, FMIPA, Pascasarjana
Pabelan : FKIP (Teknik Mesin, Teknik Sipil), D4 PGSD
Kebumen : FKIP (PGSD)
Ngoresan : FKIP (POK)
Manahan : FKIP (POK)
Kleco : FKIP (PGSD, PGAUD)
Jebres : FK (hipertes, KK)
Mesen : D3 FE (perbankan), Psikologi
Sejarah berdirinya UNS bermula dari bersatunya beberapa universitas swasta dan negeri pada tahun 1976. Menurut rencana awal, lokasi kampus akan disentralisasi di Kentingan, namun karena keterbatasan lahan yang hanya berkisar 68 Ha, maka diputuskan untuk didirikan kampus-kampus cabang. Di usianya yang sudah berkepala tiga beberapa gedung dan fasilitas kampus banyak mengalami kerusakan, bahkan beberapa gedung sudah diberi papan yang bertuliskan “demolish” yang merupakan indikasi bahwa bangunan tersebut sama sekali tak bisa digunakan dan butuh perbaikan segera. Kerusakan fasilitas tersebut cenderung dialami di kampus-kampus cabang, hal ini terlihat sangat kontras dengan lokasi kampus pusat (Kentingan) yang dalam perkembangannya cenderung cukup pesat.
Untuk lokasi kampus pusat, tampak bahwa berbagai sektor mengalami perkembangan, untuk segi fisiknya berbagai fasilitas yang mengalami kerusakan telah diperbarui, beberapa sedang dalam proses renovasi, bahkan untuk memaksimalkan proses pembelajaran diadakan perluasan gedung. Mirisnya, keadaan ini sama sekali tidak dirasakan di kebanyakan kampus cabang, meski koordinasi antar kampus dilakukan dengan kontrol tepusat, sehingga diharapkan kebijakan yang diterapkan tercapai sama rata, tetapi perkembangan kampus tersebut sangat memprihatinkan. Berbagai fasilitas dan gedung yang mengalami kerusakan tak kunjung diperbaiki, bahkan dari segi estetika pun sangat memprihatinkan. Di kampus Pabelan misalnya, bisa kita lihat halaman depan kampus ditumbuhi banyak semak belukar serta beberapa gedung terlihat sudah disfungsional, pada malam hari keadaan kampus gelap gulita karena sangat minimnya penerangan, suasana kampus yang demikian memberi anggapan bahwa kampus ini sama sekali tidak terawat.
Namun mahasiswa di kampus cabang kini bisa bernafas lega, karena rupanya telah turun kebijakan untuk segera merenovasi kampus tersebut. Kebijakan itu jelas bukan sekedar omong kosong, karena tahun ini UNS menjadi salah satu dari tiga universitas yang mendapat dana bantuan sebesar 400 Miliar untuk perbaikan sektor pembangunan, bahkan dari Dikti sendiri juga menurunkan dana berkisar 3,5 Miliar untuk renovasi kampus. Realitasnya, pembangunan sudah dimulai di beberapa titik cabang misalnya kampus Kleco dan Manahan, sementara untuk kampus Pabelan sedang dicanangkan untuk adanya renovasi serta didirikan Teaching Hospital. Teaching Hospital (Rumah Sakit Pembelajaran) merupakan sarana untuk menyediakan fasilitas pembelajaran bagi mahasiswa kedokteran yang melaksanakan Koas, sehingga mereka tidak perlu menyewa tempat dirumah sakit untuk melakukan praktek nyata
Terlepas dari semua itu, secara fisik mungkin masyarakat menyimpulkan bahwa bangunan kampus yang kurang memadai merupakan cermin dari kualitas mahasiswanya, namun sesungguhnya anggapan itu salah. Baik mahasiswa di kampus pusat maupun cabang memiliki kualitas SDM yang sama, tidak ada pembeda terlebih dalam hal semangat berorganisasi, hal ini ditunjukkan dari beberapa mahasiswa di kampus cabang yang masih selalu aktif mengikuti berbagai kegiatan UKM yang di laksanakan di Student Center berlokasi di kampus pusat. Jarak yang jauh bukan merupakan suatu kendala, yang terpenting adalah tekad yang kuat untuk mengayuh pendidikan demi masa depan yang cerah.